Sabtu, 27 Oktober 2012
Miroslav Janu Bakal Tuntut Persela Lamongan?
Belum adanya titik terang mengenai kejelasan kekurangan gaji musim lalu dari Persela Lamongan, membuat Miroslav Janu terus dikaitkan dengan berbagai spekulasi. Salah satunya, pelatih berkebangsaan Republik Ceko ini akan membawa masalah ini ke ranah FIFA (Federation Internationale de Football Association).Janu memaparkan, jika sebelumnya pihak Persela telah menunggak gajinya selama lima bulan dan itu kalau diestimasi mencapai Rp700 juta. Lantas apakah hal itu membuat Janu berencana melaporkan tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut ke FIFA? Ditanya mengenai hal ini, Janu tidak memberikan jawaban pasti. Bonus pertama kali deposit hingga IDR 2880000 dengan 188BET Bergabunglah dengan bet365 untuk mendapatkan bonus deposit 100% hingga €100 $(document).ready(function() { Goal.widget('betting').rotator( 'default-1', $('.betting-widget-default-1 table') ); }); "Mungkin. Kita lihat nanti. Kejadian yang saya alami bukanlah barang baru. Sebab sudah banyak kasus yang sama, yang melanda beberapa klub di Indonesia. Di Indonesia sudah biasa seperti ini," ujar Janu kepada para wartawan.Entah karena sudah kecewa dengan kondisi persepakbolaan yang ada di Indonesia, ia pun berencana balik ke Rep. Ceko. Janu bahkan sudah membeli tiket pesawat. Namun, tiba-tiba ia mendapat tawaran untuk pelatih Persebaya yang berlaga di pentas Divisi Utama (DU) PT Liga Indonesia (LI).Kejadian yang dialami Janu memang bukan kasus pertama. Baru-baru ini, tiga pemain asal Belanda, Kristian Adelmund, Lorenzo Rimkus dan Emile Linkers melaporkan salah satu tim Divisi Utama PT Liga Indonesia (LI), PSIM Jogjakarta ke ranah FIFA. Ketiganya melapor, menyusul ketidakjelasan pembayaran tunggakan gaji mereka. Sebab hingga deadline yang telah diberikan, manajemen PSIM tak kunjung membayarkan hak mereka.Dengan dimediasi Persatuan Pemain Kontrak Belanda (VVCS), mereka akhirnya sepakat melapor ke FIFA. Selama ini, VVCS cukup berhasil melakukan advokasi terhadap para pemain sepakbola profesional di Belanda. Dan bisa saja kasus tersebut akan diikuti oleh Janu, dalam rangka menanyakan tunggakan gajinya.“Lamongan minta saya balik ke sana, tapi mereka tidak mau bayar gaji saya [sisa selama lima bulan]," tutur Janu.Janu menambahkan, dirinya sudah berulang kali menghubungi pengurus dan manajemen Persela untuk meminta kejelasan mengenai gajinya. Namun, upayanya selalu menemui jalan buntu. Setiap kali ia menghubungi pengurus, telepon mereka tidak pernah diangkat."Mereka tidak mau angkat handphone. Tidak mau komunikasi. Mereka bohong di koran, mereka bohong ke LA Mania [suporter Persela Lamongan]," lanjutnya.Janu merasa heran, ketika gajinya plus beberapa haknya sekitar Rp700 juta belum dilunasi, Persela justru sudah memperkenalkan sosok Gomes de Oliviera sebagai pelatih anyar. Gomes sendiri sebelumnya melatih salah satu tim papan atas Indonesia Super League (ISL) asal Papua, Persiwa Wamena."Itulah Indonesia, dia belum bayar saya, dia sudah ada pelatih baru. Dia belum bayar pemain, sudah mau cari pemain baru," pungkasnya. (gk-43) Ikuti perkembangan terkini sepakbola nasional di GOAL.com Indonesia. Dapatkan semua berita sepakbola Indonesia serta informasi terbaru timnas, klub-klub IPL, ISL, dan Divisi Utama, dengan jadwal, hasil, dan klasemen semua kompetisi di Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar