Senin, 19 November 2012
Sebelum Ke AFF, Andik Tuntut Kepastian Persebaya
LIPUTAN FAHRI RAYYANA DARI SURABAYA Andik Vermansyah terus menekan manajemen klub Persebaya. Salah satu penggawa Timnas Indonesia ini mendesak kepastian statusnya di Persebaya musim depan. Dengan kata lain, Andik ingin tahu apakah nilai kontrak yang diajukannya disetujui atau tidak oleh manajemen Bajul Ijo. Jangan Lewatkan Desember, Persebaya Kontrak PemainMasa Depan Andik Tak Menentu “Manajemen sudah tahu berapa yang saya minta. Saya harap sebelum ke AFF nanti semua sudah jelas. Biar saya bisa tenang dan tak ada ganjalan,” terangnya. Andik mengaku hingga kini belum ada deal dengan Persebaya. "Belum. Kemarin sempat ketemu Pak Ibnu di Jakarta. Tapi belum ada kesepakatan, ada salah kontrak. Susah jelaskannya," kata Andik. Andik menampik bila sikapnya ini sebagai jalan untuk keluar dari Persebaya. Justru, lanjut Andik, dia menempatkan Persebaya sebagai prioritas utama. Andik mengaku hatinya terlanjur terikat dengan Persebaya. Faktor ini yang membuat dirinya mengesampingkan tawaran menggiurkan dari beberapa klub besar di Indonesia, juga Negeri Sembilan FA (Malaysia). "Saya pengen di Persebaya, mungkin sampai pensiun nanti. Saya juga cinta Bonek," tegas Andik. Tapi, di sisi lain, pemain kelahiran Jember ini ingin diperlakukan sebagai pesepakbola profesional. "Saya akui kekeluargaan di Persebaya itu bagus, tapi saya ingin tetap profesional. Kapan lagi saya bisa nyenengin orangtua?" beber Andik yang menolak disebut terlalu jual mahal. Sementara itu, Persebaya mulai bersih bersih beberapa pemain yang ikut seleksi. Setidaknya sudah ada tiga pemain yang tak lagi terlihat berlatih bersama Persebaya. Mereka adalah mantan pemain Persibo Bojonegoro Hari Saputra serta duo timnas U-22 Syahroni dan Dani Saputra. Media Officer Persebaya Ram Surahman menyebut mereka tak mencapai kata sepakat dalam nilai kontrak. “Akhir pekan lalu semua pemain sudah tanda tangani kesepakatan pra kontrak. Kalau hari ini mereka tak terlihat berlatih yang bisa diartikan sendiri,” ujarnya. Menurut Ram ada beberapa sebab yang membuat kesepakatan batal diteken. Salah satunya adalah ketidakcocokan nilai kontrak yang diajukan pemain dengan manajemen. “Ada yang mintanya fantastis. Nggak sebandiung dengan status pemain muda yang disandang,” tandasnya. (gk-31) Ikuti perkembangan terkini sepakbola nasional di GOAL.com Indonesia. Dapatkan semua berita sepakbola Indonesia serta informasi terbaru timnas, klub-klub IPL, ISL, dan Divisi Utama, dengan jadwal, hasil, dan klasemen semua kompetisi di Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar